Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang dijalani seseorang sampai mengalami perubahan dan kemajuan. Suatu pembelajaran berhasil diterima jika perubahan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi dirinya di suatu nanti, perubahan itu dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti bertambahnya Ilmu Pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku menjadi lebih baik.
George J. Mouly dalam bukunya Psichology for Effective Teaching, bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Tuntutan zaman, menjadikan perubahan kurikulum yang berlaku di Negeri ini, semenjak Kurikulum 1999, berganti ke kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, dan Kurikulum pengembangan KBK atau yang disebut KTSP, dan yang berlaku sekarang yaitu Kurikulum 2013 yang berbasis Tematik. Kurikulum terbaru 2013 ini memicu siswa untuk mendapatkan materi berintegrasi/tematik yaitu berdasarkan Tema di setiap Materi Pelajarannya. Sebagai contoh, Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Tema Keindahan Alam maka didalamnya cakupannya luas yang berhubungan dengan alam. Sebagai contoh, Pelejaran Bahasa Indonesia dengan tema Alam membahas tentang Biosfer, Flora dan Fauna, Hewan Aerob dan An Aerob. Perubahan itu tampak jelas bahwa pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher oriented) beralih pada murid (student centered), selain itu pada kurikulum terbaru ini semakin terfokus dan terintegrasi satu sama lain jadi semua pelajaran itu penting. Perubahan kurikulum terbaru tersebut dilakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional. Kompetensi guru diperbaiki dan ditingkatkan. Pemerintah dalam upaya meningkatkan perbaikan sistem pendidikan dengan memberikan Akreditasi kepada Sekolah-sekolah, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan standar pendidikan bangsa. Pendidik diwajibkan untuk minimal lulusan Sarjana. Sejalan dengan pemikiran umum, bahwa bagaimana mungkin jika pendidik hanya lulusan SMA bagaimana kualitas anak bangsa pada nantinya untuk menghadapi globalisasi nantinya? Berdasarkan peraturan terbaru guru harus menempuh juga pendidikan Profesi (PPG) dengan jenjang masa kuliah satu tahun, Pemerintahpun berupaya meningkatkan profesionalisme guru dengan melakukan ujian berjenjang/sertifikasi guru.
Sebagai Pendidik, untuk meningkatkan kompetensi yang nanti akan dikuasai peserta didik. Setidaknya, setiap menyampaikan materi seorang pendidik harus mampu menciptakan iklim yang nyaman, kondusif di dalam kelas. Selalu membimbing siswanya dan memotivasi supaya siswanya terinspirasi dan dapat berkembang. Intinya bahwa dalam proses pembelajaran dibutuhkan konsep kebersamaan(cooperatif). Bahwa Indonesia bukannya menganut Paham Demokrasi?, Siswa juga harus mampu mengungkapkan pandapatnya terkait dengan pembelajaran yang dijalaninya.
Dalam pengembanganya, supaya pembelajaran itu inovatif, kreatif dan kondusif, maka terapkan strategi pembelajaran apa yang cocok dilakukan di dalam kelas. Strategi yang sedang populer dan cukup efektif serta banyak diterapkan dalam pembelajaran saat ini yaitu Strategi Pembelajaran Kuantum dan Strategi Kreatif-produktif. Strategi Kuantum menggunakan istilah Tandur, secara garis besar Prinsip pembelajaran quantum berbunyi : bawalah dunia mereka (pembelajar) kedalam dunia kita (pengajar), dan antarkan dunia kita (pengajar) ke dalam dunia mereka (pembelajar). Dalam pembelajaran quantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Selanjutnya Pembelajaran Kreatif-Produktif, terpicu dari hubungan kreatif yang pasti akan menghasilkan produk sehingga hasilnya akan produktif. Inti dari Strategi ini adalah anak aktif terhadap apa yang disukainya masing-masing sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, guru merangsang mereka supaya mampu menghasilkan hal yang luar biasa dari pemikiran siswa sehingga mampu menelurkan hasil yang terbaik pula. Kedua strategi pembelajaran ini cukup efektif jika diterapkan dengan baik.
Yang namanya Pembelajaran itu dapat teramati dalam prakteknya. Strategi yang baik akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sehingga Proses belajar, transfer belajar dapat berjalan nyaman. Seorang pendidik hendaknya membimbing siswanya jika mengalami masalah, memberikan saran, dan memecahkan setiap permasalahan (problem solving). Contoh konsep pembelajaran yang populer adalah belajar sambil bermain, konsep yang biasa diajarkan pada anak TK, metode drill, sepertinya bukan hanya cocok dipakai untuk anak-anak TK. Namun, ternyata pembelajaran ini juga sangat menunjang proses pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi, sampai Perguruan Tinggi. Cenderung peserta didik lebih senang jika, belajar tanpa tekanan, sehingga peserta didik dalam mengerjakan sesuatu akan merasa nyaman. Konsep kebersamaan, bisa dilakukan di luar kelas, dengan melakukan observasi, penelitian, menonton film dan penggunaan media yang menarik. Hal semacam ini jika benar-benar dilaksanakan bukan tidak mungkin nantinya akan sangat bermanfaat. Namun, setiap pembelajaran harus ditentukan dengan sejauh mana perkembangan peserta didik, baik perkembangan Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Sesuatu pembelajaran akan kondusif dan berhasil jika dikerjakan dengan Ikhlas, Serius, Sungguh-sungguh dan Pantang menyerah.
Comments
Post a Comment