Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2013

Tulang Rusukku

Aku ingin alami romatisme gejolak jiwa Bercerita tumbuhkan hati y ang  berhasrat sucinya cinta Karomah  setiap hamba Selayaknya Nabi Adam dan Siti Hawa Berpasangan… Aku ingin alami romatisme gejolak jiwa Bercerita tumbuhkan hati Yang berhasrat sucinya cinta Ada  rasa ingin segera dapatkan itu Namun aku tau izin illahi akan segera datang Ku sunting indahnya tali pernikahan Hingga sedap saling ikrarkan janji Sampai  ku nanti sanggup Tulang rusukku datanglah kepadaku Purworejo, 17 April 2013

Rintihan doaku di malam kelam

Ku arungi berbagai persepsi tentang arti dunia Yang penuh gemerlap yang sangat menggiurkan Tanpa melihat mata hati ku akan tersesat Berbagai kunang-kunang berkeliaran meminta makan Menjajakan di pinggir-pinggir gang sepi Ku arungi berbagai persepsi tentang arti dunia Yang penuh gemerlap yang sangat menggiurkan Tanpa melihat mata hati ku akan tersesat Berbagai manisnya hidup mewahnya hidup Meraup uang sekali jalan tanpa peduli dari mana berasal Jika pula ku tengok lebih jauh Hatiku pula belum bersih Hati suci yang kau hibahkan kepadaku kini mulai berkarat Tak lagi suci seperti pemberianmu dua puluh dua tahun yang lalu Kini aku berkarat, bahkan berbalur najis-najis dosa Kata-kataku, kesombonganku dan keliaranku Yang sering muncul mengancam hatiku Jika seperti ini apakah aku pantas diberi waktu untukmu Menebarkan panji-panji khalifah negeri Aku pun sadar semua itu murni karomahmu Tubuh ini, jiwa ini, nyawa ini, usia ini, hati ini, otak ini,

Dipermak seperti berwibawa

Senyumnya menebarkan sihir, Janjinya sungguh menggiurkan Bicaranya sungguh berwibawa Siapa sangka ia pendusta Yang duduk di singgahsana Bak Raja dalam cerita Ia kampanyekan anti korupsi Ia kampanyekan anti teroris Tapi sebenarnya dialah dalangnya.. Hukum Negara terbolak-balik Karena hukum dunia bisa dibolak-balik Asal ada suap yang mengenyangkan.. Aku tak hanya bicara pada wakil rakyat Tapi semuanya, Jangan kita mudah tersuap Kalau tak mau terseret korup Ataupun menebar terror Mari bersama-sama tegakkan keadilan…

Inilah Sekarang

Miris hatiku melihat Anak-anak buangan Dari muka polosnya Memancarkan masa depan Akulah calon pemimpin bangsa! Ia tak berdaya Kecerdasannya terbuang Karena ia tak punya keluarga Padahal mereka sama, mereka butuh berlindung Tapi dilain tempat, Yang katanya Mengemban pendidikan.. Hatiku miris melihat Bayi-bayi terbuang Hasil pekerjaan dua remaja jahanam Teronggok di tempat sampah! Terbungkus plastik hitam bekas Miris hatiku melihat Anak membunuh Ibunya Ibu yang bersusah payah dan membesarkannya Apa tak ingat akan jasanya! Bagaimana Penerus bangsa masa nanti Pemuda yang haus dosa bukan pahala Pemuda yang malas dan suka jalan pintas ……………..

Just My Opini

Oh... Pemuda Remaja di sana apa kabar kalian! Aku bukanlah peramal ataupun pejabat pemerintahan yang mempunyai jabatan tinggi, dan aku juga bukan orang tua yang selalu mengawasi kalian setiap waktu. Aku juga masih remaja yang juga ingin berbagi pengalaman setidaknya menuangkan beberapa patah kata. Sepengetahuan saya, banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan anak-anak remaja sekarang untuk bisa mengembangkan karyanya. Hanya saja tidak mempunyai tempat yang memadahi. Perantara pengembangan yang bisa kalian susun adalah merubah pola pikirnya yang negatif menjadi pola pikir yang positif. Negara kita negara yang kaya, bahkan sangat kaya tetapi kita masih terjajah. Jika pemerintah pernah menggalakan pentingnya Organisasi di bawah naungan Menteri sosial yang diantaranya Karang Taruna, salah satu organisasi itu mempunyai potensi yang pesat bila digalakan dan benar-benar dijalankan dengan baik. Merubah cara pandang kita sebagai pemuda, untuk tidak berpikir menjadi pekerja pabrik te

Aku bukan penghuni neraka

Bocah kecil bersanding derita Raut wajahnya sendu penuh harap Ia masih mengais asa Mendengar lengkingan hati mengiris berderap Dengan tangan yang terpotong Kaki yang cacat Ia bawa nasib dirinya meraih nirwana Lalu ia berteriak lantang! Aku masih sanggup… Daya upayaku takkan ku sia-siakan Aku percaya bahwa hati ini suci oleh karomah illahi Aku tak ingin mati berserakan Terkubur oleh cabikan ratap rintang hati Aku masih disini dan ku bawa tanganku yang buntung Cibiran kuanggap mahligai cinta Sebagai jembatan ku tindas pengemis karam Ia pulang seorang, makan pun seorang Rumah tak pernah menetap Selalu datang menghilang mengalir Menelusuri janji-janji sang Ilahi Ayah Ibundanya telah menyatu sepenuh hatinya.. Grenggeng, Januari 2013

Semangat hidup baru

PAGI HARI NAN SEJUK, kubuka mata ini menatap takjub nan megah sang mega, tampak sinar surya tersenyum memberikan semangat pada siapapun, tak peduli tua-muda, wanita dan perempuan, koruptor maupun pemulung untuk menjalankan aktifitasnya masing-masing. Tampak beberapa orang yang masih pagi sekali sudah bangun mempersiapkan segalanya untuk menyambung hidup. pagi itu ku hanya melamun memandangi langit sambil pikiran setengah melayang membayang nun jauh disana luka nan pedih yang telah memberikanku kekuatan baru menapak sang mega dan memberiku pelajaran hidup yang tak kan pernah kulupakan.  Ku mulai melangkahkan kakiku tuk sedikit buat rumah layak dipandang, saat itu kududuk di bangku kelas 3 SD. Hanya kebingungan yang selalu menghantuiku saat itu, boleh dibilang Nampak bodoh. Ke-Dua kakakku telah bangun dari tadi sebelum aku bangun. Dari tadi kak feri, kakak perempuanku telah menjadi ibu baru menyediakan segala sarapan pagi yang kubutuhkan. Meski sejak peristiwa itu semua orang men

Pancawarna saksi semburat pilu

Langit sore menengadah, jenjang kaki berseliweran kesana-kemari lewat halaman rumah, rona wajah yang turut berduka terhampar diwajah mereka yang datang bergantian. Semilir sepoi menampar pelan wajah anak yang paling kecil yang bimbang dalam kedukaan yang nyata. Ia menengadah sendari setelah melepas kepergian sang pelipur lara hidupnya, orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Sepeninggal Ibunya, ia buncah. Berpikir bahwa Ibunya akan kembali dengan segera, namun ia salah berhari-hari tetap selalu tertimbun tanah dan tak kan pernah kembali. Mungkin itulah pelajaran tentang kematian baginya, yang mati tidak akan pernah kembali karena telah pindah alam. Di pusara ibunya, Ia membayangkan sesuatu itu kembali. Tentangnya semuanya, memang tinggalah cerita dan lama-lama menjadi tanah juga. Berhari-hari Mereka ditinggalkan olehnya, perubahan yang nyata baginya telah ditinggalkan pergi orang yang sangat dicintainya, pelan-pelan ia terbiasa tidak bersamanya lagi. Ini bukanlah cerita pals

Wajah terang anak kaliselang

Fajar sidik menyiratkan cahayanya dibalik bukit-bukit dan Arga yang menjulang tinggi. Semakin lama semakin berani memunculkan cahaya fatamorgana kejingga-jinggaannya. Tatkala fajar benar-benar muncul, Burung Prit gantil dan prenjak berceloteh riang saling bercanda tawa melihat sang surya sebagai pertanda pagi telah tiba. Suara riak air berkemerucuk di sekitar sungai pertanda kesibukan di Desa Ka liselang mulai bermunculan, di bawah pohon jati sabrang nampak beberapa pemuda sibuk menimba air untuk kebutuhannya masing-masing. Si Jago yang telah lama pergi meninggalkan kandangnya telah bertengger di dahan pohon jambu mete yang pendek di sekitar perkebunan pandan yang berjejer rapi. “Ripah...ripah... bangun sudah pagi, ayoo cepat mandi terus berangkat sekolah!.. jangan malas-malasan begitu!... Namanya sebenarnya Eka Syarifah, perempuan desa berusia sekitar 10 tahun yang berkeluarga sederhana berbilik anyaman bambu dan bercahayakan lampu teplok bertenagakan minyak solar setiap malam-ma