Dalam beberapa kasus, di dunia pendidikan kebebasan pendapat dan kebebasan berfikir merebak. Baik di kalangan anak kecil maupun remaja seolah-olah kini mereka disuntikkan dengan materi-materi di luar tingkat kemampuan otak mereka untuk menganalisis fungsi dan kegunaan masing-masing media tersebut, sehingga saat mereka mempelajari sesuatu lewat media-media teknologi baru seperti televisi, internet. Mereka lalu tertarik terhadap ilmu-ilmu yang nantinya dapat merusak perkembangan daya pikir anak tersebut. Lalu mereka terpacu untuk mendalami objek apa yang telah ia dapatkan lewat media tersebut. Penyesalan akan anak tersebut rasakan setelah terjadi suatu kejadian yang tidak mereka inginkan. Dari sini diperlukan bimbingan pengawasan dari orang tua, masyarakat dan lingkungan. Namun bukan tidak mungkin apapun hambatan yang akan dihadapi si anak, anak akan makin terpancing mencari tahu apa yang ingin mereka pelajari secara mendalam tersebut. Karena memang mudahnya media yang merebak dan meluas sampai ke pelosok desa.
Dari perkembangan psikologi anak tentu dibutuhkan suatu pengarahan-pengarahan yang mendalam, bimbingan terstruktur, pemberian dorongan sosial dengan memberi batasan-batasan dan nilai. Dari sini Lembaga Masyarakat, masyarakat, sekolah, Pemerintah, dan keluarga diperlukan. Bimbingan yang baik dan pengarahan yang mumpuni akan membekali anak bagaimana cara menghadapi arus globalisasi. Jika benteng yang kokoh sudah terbentuk dengan pondasi yang kuat maka si anak akan mempu menghadapi setiap gerusan arus global sehingga mereka akan memenangkan persaingan.
Untuk menghadapi arus globalisasi jangan salahkan media, karena media justru yang akan membantu kemajuan anak, dimana segala macam ilmu bisa didapatnya. Dari pondasi dan benteng yang kokoh, si anak di didik di sekolahnya masing-masing. Peran serta Pendidik disini dibutuhkan untuk mendidik si anak menjadi lebih baik, menentukan bakatnya supaya berkembang. Sekolah dan pemerintah harus bisa memfasilitasi Sekolah dan perkembangan anak bangsa supaya bisa berkembang dan bersaing dengan bangsa asing. Segala macam sisi negative media akan segera dihindari atau kalau memang si anak membukanya, tidaklah mudah terpengaruh media tersebut karena pondasi dan benteng yang telah anak miliki tidak mudah roboh.
Comments
Post a Comment