Skip to main content

Gapai Asa; "Ibu, cita-citaku untuk Ibu Pertiwi"


KELAK AKU INGIN MENJADI?

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi. Berbagi mengenai mimpi dan impian yang belum dan ingin sekali tercapai. Sejak saya lahir hingga beranjak sekolah, saya tidak mempunyai cita-cita spesifik misalkan ingin menjadi dokter, insinyur ataupun yang lainnya. Seperti halnya orang pada umumnya pasti mempunyai cita-cita atau mimpinya sendiri-sendiri. Dan demikianpun saya... 

Saat SD, saya bertanya-tanya ketika anak ditanya oleh gurunya, "Apa cita-citamu?". Seingatku, aku menjawab "Aku ingin menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa". Hingga beranjak dewasa aku hanya berpikir jadi orang yang sukses dengan cara menjadi berguna bagi agama dan bangsaku. Impian ini sampai sekarang masih menjadi mimpi bagiku. Sekarang saya sudah lulus kuliah dan sedang bergelut mencari jati diri. Di Kota metropolitan dari awal Januari bisa jadi adalah awal tonggak masa depanku kelak. Saya adalah anak yang berumur 24 Tahun, yang bahkan teknologi ataupun hal-hal hingar-bingar germerlapnya kota terkadang meruntuhkan semangat yang telah saya bangun. Susahnya mencari pekerjaan mengawali langkahku setelah lulus pendidikan keguruan. Dalam hati "guru" adalah profesi yang pasti bisa untuk meraih cita-citaku yang terpendam. Namun, dilema awal tentang garda depan menjadi guru seolah luluh, apa mungkin faktor kualitasku yang belum cukup?, atau karena saya adalah alumnus dari Universitas tak begitu bernama yang bernilai pas-pasan?.. Hingga bulan Desember saya masih menganggur. Hingga waktu itu saya masih dalam dilema, hanya satu tekad saya ingin mencari pengalaman, belajar hidup mandiri dengan tujuan bekal pengalaman yang akan saya tularkan kepada anak didik. Selama saya bekerja di jalur non pendidikan, saya mengenal dunia kerja, beberapa orang yang cukup profesional. Seorang Psikolog yang menjadi atasanku. Saya belajar banyak dari beliau. Caranya membawakan pelatihan, pengajaran kepada karyawan memberiku semangat, memberiku bumbu-bumbu baru. Dalam hati saya berkata, "saya ingin menerapkannya, sepertinya metode itu bagus untuk anak didikku kelak."

Ada banyak hal yang membuatku kekeh ingin menjadi guru saat ini, disamping merupakan lorong cita-citaku dan gerbang terakhirku yang mampu mengantarkanku meraih mimpi. Guru adalah profesi terpuji jika dilakukan dengan tulus, memberikan pendidikan dan pengajaran, membuat anak-anak bahagia dan gembira. Sebagai guru juga menanamkan cita-cita dan membuat anak bangsa menjadi cerdas. Walaupun saya memang berasal dari keluarga guru, Bapak saya guru, ibu sayapun guru. Satu hal yang mampu menanamkan mimpi menjadi guru adalah almarhum Ibuku yang meninggalkanku saat beranjak kelas tiga SD. Apa kata pesannya "Jadilah anak yang berguna bagi orangtuamu, agamamu dan bangsamu".

Kini, ada satu kata dalam pintaku ketika berdoa, Ya Allah buatlah diriku menjadi seorang guru, bukan hanya guru yang sekadar mendidik tetapi guru yang benar-benar bisa menjadi panutan, menjadi sosok teladan bagi anak didikku. 

Ada asa dalam diriku bahwa saya ingin mendidik di daerah yang terpencil... !!!

Pengalamanku menjadi guru pramuka di desa, ada energi positif tersendiri ketika bertemu dengan anak-anak didikku, apalagi dengan anak-anak polos yang jauh dari gemerlapnya kota. 
Kegiatan PPL dan KKN juga menumbuhkan semangat bahwa saya memang tepat berada disini. Menjadi Pengajar.

Dan kini, saya ingin berada disini...
Ya Allah kabulkanlah harapanku.





Comments

Popular posts from this blog

Dahsyatnya Shalat Malam dan Puasa Sunah Daud

Beberapa kali saya mencari kata kunci lewat mesin telusur web, di halaman pencarian "Shalat Tahajud dan Puasa Sunah Daud" saya menemukan pencerahan dan mendapatkan banyak pelajaran karena banyaknya blog dan situs yang membahas amalan ini. Ibadah tersebut adalah dua ibadah yang sering dilakukan oleh Nabi Daud. Beliau bangun di sepertiga malam terakhir dan melaksanakan Shalat kemudian berpuasa sehari berbuka sehari.  Hadis-hadis:  Kaifiat Qiyamullail (Shalat Lail) Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:  مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا. فَقَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي “Rasulullah shallall

Fenomena Sex Bebas (The Phenomenom of Outstanding Free Sex in this world)-bukan opini biasa

Berangkat dari judul "The Phenomenom of Outstanding Free Sex in this world" , sebelumnya penulis yakin bahwa kita hidup di dunia ini tidak pernah terpisah dari yang namanya nafsu, salah satunya nafsu yaitu nafsu seksual. Ketika seseorang ingin nafsu syahwatnya tersalurkan ia akan mencari sesuatu yang bisa memuaskannya, kadang ia tak peduli siapapun orangnya(pasangannya) yang penting ia merasa puas. Dari kata "saya menikmati ketika syahwat tersalurkan", dari sini munculah kata Sex bebas. Menurut pandangan saya, seks bebas itu ada karena ada sarananya selain nafsu yang memang telah dimilikinya sebagai fitrah yang diberikan kepada manusia oleh Tuhan. Dan memang seks itu ada supaya manusia dan semua makhluk hidup dapat berkembangbiak. Kata seks mulai populer di kalangan remaja terutama ketika perkembangan seksualnya melonjak yaitu di masa pubertas, usia yang penuh tanda tanya bahkan hingga sampai beranjak dewasa. Masa ini istilah kerennya disebut masa pencarian jati

KISAH KAUM HOMOSEKSUAL (KAUM LUTH) DAN MEREBAKNYA KAUM TERSEBUT DI MASA KINI

Nabi Luth, as. adalah nabi yang diutus Allah untuk kaum Sodom. Suatu kaum yang yang bertingkahlaku abnormal yang menuruti nafsunya yang menyukai sesama jenis, berperangai lebih rendah daripada binatang. Tidak ada perbuatan maksiat seperti itu sebelumnya, sebelum kaum mereka melakukannya. Hal ini dijelaskan dalam Alqur'an, firman Allah Swt. Mereka adalah kaum yang mempopulerkan kehidupan sesat.  Berikut dalil-dalil mengenai mereka yang dijelaskan secara gamblang dalam firman Allah Swt. “Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu.” (QS. Al Qamar, 54: 33-36) “