Menemui sejumlah cerita yang tak dapat ku buat sebelumnya, mengingatkanku akan upaya gigih anak manusia. Sret.. hari ini ku mulai menulis sebuah tulisan di blog.. mengetik sedikit demi sedikit. .
Perkuliahan yang membingungkan, sejak beberapa hari ini, cuaca di kota kecil ini menyeruak, bau keringat menguap membuat suasana kesejukan yang telah lama dibangun, teracuni. Menatap kedamaian alam, lambaian daun-daun purba dan tubuh yang kekar tinggi yang berumur tua, menatap senyum kepada setiap makhluk yang melewatinya. Tak ada yang tahu perasaan hati makhluk kekar di pinggir jalan itu. Kulangkahkan pula kakiku menuju ke tempat online super gratis namun kualitas super. Meniti perlahan, merangkak mencari sumber reverensi baru untuk membuat karya ilmiah..
Sepanjang hari ini, otak rasanya penat, istirahatpun tak tenang.. karena kebobrokan jiwa yang tak mempunyai kegigihan dan usaha yang keras. Malas selalu muncul mengitari setiap perjalanan umat, ia selalu mengintai, selalu mengusik kenyamanan manusia untuk beraktifitas. Kadang ia hadir dan muncul begitu saja, kalau disadari rasa malas itu seperti setan yang siap menjerumuskan setiap makhluk yang berpikir dengan hati nurani. Kalau sudah waktu mepet, banyak yang baru sadar bahwa tugas itu penting untuk mendapatkan nilai.
Nilai, merupakan barang berharga yang selalu di kejar setiap anak kuliahan, terkadang upaya licik, jahat dilakukan untuk mendapatkan nilai cumload. Sekedar referensi hati tugas itu dikerjakan atas dasar terpaksa. Sungguh payah perilaku seperti ini. Dan dikerjakan pada waktu yang amat singkat, grasa-grusu karena waktunya mepet. Tapi sesungguhnya hati ini selalu kutegarkan untuk menyelesaikan setiap tugas yang teranggur beberapa hari yang lalu. Kutitipkan semangat di hatiku lewat beberapa novel motivasi dan kata-kata yang mampu menginspirasi hati untuk ikhlas dan kuat.
Beberapa waktu kemudian waktu telah tiba, perjalanan pulang ke rumah telah tiba.. setelah satu minggu berjibaku di tempat kuliah. Rasanya keinginan hati untuk cepat sampai ke rumah selalu menghampiriku. Rasa yang terselip sebenarnya hanya ingin membantu orang tua. Tapi terkadang tugas kuliah mengalahkan segalanya.
Sepenggalah renungan membuktikanku bahwa segala sesuatu harus dilaksanakan dengan ikhlas. Jadi semua tugas bisa dikerjakan dengan damai, termasuk membantu orang tua di rumah bisa terlaksana, atau berbisnis dan pekerjaan sampiran lainnya bisa sempurna.
Perkuliahan yang membingungkan, sejak beberapa hari ini, cuaca di kota kecil ini menyeruak, bau keringat menguap membuat suasana kesejukan yang telah lama dibangun, teracuni. Menatap kedamaian alam, lambaian daun-daun purba dan tubuh yang kekar tinggi yang berumur tua, menatap senyum kepada setiap makhluk yang melewatinya. Tak ada yang tahu perasaan hati makhluk kekar di pinggir jalan itu. Kulangkahkan pula kakiku menuju ke tempat online super gratis namun kualitas super. Meniti perlahan, merangkak mencari sumber reverensi baru untuk membuat karya ilmiah..
Sepanjang hari ini, otak rasanya penat, istirahatpun tak tenang.. karena kebobrokan jiwa yang tak mempunyai kegigihan dan usaha yang keras. Malas selalu muncul mengitari setiap perjalanan umat, ia selalu mengintai, selalu mengusik kenyamanan manusia untuk beraktifitas. Kadang ia hadir dan muncul begitu saja, kalau disadari rasa malas itu seperti setan yang siap menjerumuskan setiap makhluk yang berpikir dengan hati nurani. Kalau sudah waktu mepet, banyak yang baru sadar bahwa tugas itu penting untuk mendapatkan nilai.
Nilai, merupakan barang berharga yang selalu di kejar setiap anak kuliahan, terkadang upaya licik, jahat dilakukan untuk mendapatkan nilai cumload. Sekedar referensi hati tugas itu dikerjakan atas dasar terpaksa. Sungguh payah perilaku seperti ini. Dan dikerjakan pada waktu yang amat singkat, grasa-grusu karena waktunya mepet. Tapi sesungguhnya hati ini selalu kutegarkan untuk menyelesaikan setiap tugas yang teranggur beberapa hari yang lalu. Kutitipkan semangat di hatiku lewat beberapa novel motivasi dan kata-kata yang mampu menginspirasi hati untuk ikhlas dan kuat.
Beberapa waktu kemudian waktu telah tiba, perjalanan pulang ke rumah telah tiba.. setelah satu minggu berjibaku di tempat kuliah. Rasanya keinginan hati untuk cepat sampai ke rumah selalu menghampiriku. Rasa yang terselip sebenarnya hanya ingin membantu orang tua. Tapi terkadang tugas kuliah mengalahkan segalanya.
Sepenggalah renungan membuktikanku bahwa segala sesuatu harus dilaksanakan dengan ikhlas. Jadi semua tugas bisa dikerjakan dengan damai, termasuk membantu orang tua di rumah bisa terlaksana, atau berbisnis dan pekerjaan sampiran lainnya bisa sempurna.
Comments
Post a Comment