Skip to main content

Rintihan doaku di malam kelam

Ku arungi berbagai persepsi tentang arti dunia
Yang penuh gemerlap yang sangat menggiurkan
Tanpa melihat mata hati ku akan tersesat
Berbagai kunang-kunang berkeliaran meminta makan
Menjajakan di pinggir-pinggir gang sepi

Ku arungi berbagai persepsi tentang arti dunia
Yang penuh gemerlap yang sangat menggiurkan
Tanpa melihat mata hati ku akan tersesat
Berbagai manisnya hidup mewahnya hidup
Meraup uang sekali jalan tanpa peduli dari mana berasal

Jika pula ku tengok lebih jauh
Hatiku pula belum bersih
Hati suci yang kau hibahkan kepadaku kini mulai berkarat
Tak lagi suci seperti pemberianmu dua puluh dua tahun yang lalu

Kini aku berkarat, bahkan berbalur najis-najis dosa
Kata-kataku, kesombonganku dan keliaranku
Yang sering muncul mengancam hatiku
Jika seperti ini apakah aku pantas diberi waktu untukmu
Menebarkan panji-panji khalifah negeri

Aku pun sadar semua itu murni karomahmu
Tubuh ini, jiwa ini, nyawa ini, usia ini, hati ini, otak ini, nafsu ini
Semua itu pemberianmu
Wahai dzat penguasa jagat

Aku disini malu,
Malu akan apa yang telah aku lakukan
Aku malu hampir tak ada rasa syukurnya kepadamu

Maafkan aku, ampunilah aku
Tawarkan segala najis-najis dosa pada tubuhku
Hilangkan penyakit yang membuat hati makin berkarat
Jauhkan tipu daya pembangkangmu dari sisi hamba

Aku disini malu,
Janji-janjiku dahulu saat kau tiupkan roh dalam tubuh ini
Telah aku lupakan sekian lamanya

Maafkan aku, kau maha pemberi maaf
Penawar segala najis-najis dosa
Kini aku merasa malu di hadapanmu
Dan aku mohon ampun

Aku mohon ampun dzat pemberi ampun
Tak kan lagi ku sia-siakan hidupku
Yang hanya sebentar ini
Jangan kau cabut nyawaku terlebih dahulu
Jangan kau cabut nyawaku terlebih dahulu
……………………………….
Wahai dzat pemberi rahmat
Di malam ini disaksikan para malaikat-malaikat
Ditemani tasbihan jagad
Aku malu jika terus seperti ini

Tidak tahu balas budi
Padahal kau telah memberiku kesempatan
Ampunilah aku… Ya Tuhanku


Purworejo, 1 Mei 2013

Comments

Popular posts from this blog

Dahsyatnya Shalat Malam dan Puasa Sunah Daud

Beberapa kali saya mencari kata kunci lewat mesin telusur web, di halaman pencarian "Shalat Tahajud dan Puasa Sunah Daud" saya menemukan pencerahan dan mendapatkan banyak pelajaran karena banyaknya blog dan situs yang membahas amalan ini. Ibadah tersebut adalah dua ibadah yang sering dilakukan oleh Nabi Daud. Beliau bangun di sepertiga malam terakhir dan melaksanakan Shalat kemudian berpuasa sehari berbuka sehari.  Hadis-hadis:  Kaifiat Qiyamullail (Shalat Lail) Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:  مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا. فَقَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي “Rasulullah shal...

Fenomena Sex Bebas (The Phenomenom of Outstanding Free Sex in this world)-bukan opini biasa

Berangkat dari judul "The Phenomenom of Outstanding Free Sex in this world" , sebelumnya penulis yakin bahwa kita hidup di dunia ini tidak pernah terpisah dari yang namanya nafsu, salah satunya nafsu yaitu nafsu seksual. Ketika seseorang ingin nafsu syahwatnya tersalurkan ia akan mencari sesuatu yang bisa memuaskannya, kadang ia tak peduli siapapun orangnya(pasangannya) yang penting ia merasa puas. Dari kata "saya menikmati ketika syahwat tersalurkan", dari sini munculah kata Sex bebas. Menurut pandangan saya, seks bebas itu ada karena ada sarananya selain nafsu yang memang telah dimilikinya sebagai fitrah yang diberikan kepada manusia oleh Tuhan. Dan memang seks itu ada supaya manusia dan semua makhluk hidup dapat berkembangbiak. Kata seks mulai populer di kalangan remaja terutama ketika perkembangan seksualnya melonjak yaitu di masa pubertas, usia yang penuh tanda tanya bahkan hingga sampai beranjak dewasa. Masa ini istilah kerennya disebut masa pencarian jati...

Ayolah mulai menulis lagi

Beberapa waktu yang lalu, kawan seperjuangan yang sama-sama mengajar dalam satu sekolah, tiba-tiba mengajak saya untuk menulis. Kawan saya menunjukkan beberapa tulisannya ke saya untuk dikoreksi. Berbicara mengenai kawan yang satu ini, dia adalah kawan terbaik saya selama mengajar di sini, saya menganggap demikian, karena memang demikianlah dia.  Ada banyak rekaman memori bersamanya, berdua bersama ketika ikut tour rombongan sekolah, ataupun ngobrol di suatu waktu, di tengah kesibukan. Walau sebenarnya ya nggak terlalu sibuk. Hehehe. Dialah yang menguatkan di saat terpuruk. Rekaman memori itu masih terekam jelas, terutama saat iseng mencari buku di toko-toko/kios buku bekas karena memang kebetulan hobi kita sama-sama membaca, walau kadang buku yang dibaca nggak tuntas. Dia pernah mengatakan bahwa saya sudah dianggapnya sebagai keluarga karena kita sama-sama datang dari kampung/perantauan. Waktu mencari buku kita jalan kaki sampai puas jalan kaki, ya mungkin hobinya juga jalan kaki....