Ku arungi berbagai persepsi tentang arti dunia
Yang penuh gemerlap yang sangat menggiurkan
Tanpa melihat mata hati ku akan tersesat
Berbagai kunang-kunang berkeliaran meminta makan
Menjajakan di pinggir-pinggir gang sepi
Ku arungi berbagai persepsi tentang arti dunia
Yang penuh gemerlap yang sangat menggiurkan
Tanpa melihat mata hati ku akan tersesat
Berbagai manisnya hidup mewahnya hidup
Meraup uang sekali jalan tanpa peduli dari mana
berasal
Jika pula ku tengok lebih jauh
Hatiku pula belum bersih
Hati suci yang kau hibahkan kepadaku kini mulai
berkarat
Tak lagi suci seperti pemberianmu dua puluh dua tahun
yang lalu
Kini aku berkarat, bahkan berbalur najis-najis dosa
Kata-kataku, kesombonganku dan keliaranku
Yang sering muncul mengancam hatiku
Jika seperti ini apakah aku pantas diberi waktu
untukmu
Menebarkan panji-panji khalifah negeri
Aku pun sadar semua itu murni karomahmu
Tubuh ini, jiwa ini, nyawa ini, usia ini, hati ini,
otak ini, nafsu ini
Semua itu pemberianmu
Wahai dzat penguasa jagat
Aku disini malu,
Malu akan apa yang telah aku lakukan
Aku malu hampir tak ada rasa syukurnya kepadamu
Maafkan aku, ampunilah aku
Tawarkan segala najis-najis dosa pada tubuhku
Hilangkan penyakit yang membuat hati makin berkarat
Jauhkan tipu daya pembangkangmu dari sisi hamba
Aku disini malu,
Janji-janjiku dahulu saat kau tiupkan roh dalam tubuh
ini
Telah aku lupakan sekian lamanya
Maafkan aku, kau maha pemberi maaf
Penawar segala najis-najis dosa
Kini aku merasa malu di hadapanmu
Dan aku mohon ampun
Aku mohon ampun dzat pemberi ampun
Tak kan lagi ku sia-siakan hidupku
Yang hanya sebentar ini
Jangan kau cabut nyawaku terlebih dahulu
Jangan kau cabut nyawaku terlebih dahulu
……………………………….
Wahai dzat pemberi rahmat
Di malam ini disaksikan para malaikat-malaikat
Ditemani tasbihan jagad
Aku malu jika terus seperti ini
Tidak tahu balas budi
Padahal kau telah memberiku kesempatan
Ampunilah aku… Ya Tuhanku
Purworejo, 1 Mei 2013
Comments
Post a Comment